Stadion Mandala akan menjadi salah satu saksi bisu sejarah baru pertandingan level internasional di Papua khususnya di Kota Jayapura. Jika pertandingan antara Persipura Jayapura dan Chonbury jadi berlangsung pada Rabu (13/4) di Staidon Mandala, maka ini merupakan laga akbar pertama tingkat Asia di Papua.
Stadion Mandala - Persipura Jayapur
Oleh karena itu, tak heran jika Ketua Panpel Persipura Tommy Benhur Mano mengatakan kepada GOAL.com Indonesia di Jayapura, Sabtu (9/4), bahwa kesiapan sudah bisa dibilang 100 persen, baik dari sisi fasilitas maupun pelaksanaannya.
"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua, khususnya Dinas Pekerjaan Uumum karena sudah menjawab kerinduan masyarakat pecinta bola untuk melengkapi kekurangan di Stadion Mandala," papar Tommy seraya menambahkan, sedikitnya pihak Panpel sudah mencetak sebanyak 22.222 lembar tiket jelang laga Chonbury melawan Persipura nanti. Bahkan, Persipuramania di Timika yang berjuluk The Karakas<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=727911?area=2l&pos=2&ord=727911"></script>
sebanyak 140 orang akan datang ke Jayapura untuk memberikan dukungan bagi klub bertajuk Mutiara Hitam ini.
Dengan lolosnya Persipura ke Liga Champion Asia (LCA) 2009/10, Pemerintah Provinsi Papua merasa perlu merenovasi kembali Stadion Mandala guna dipakai dalam ajang sepakbola Internasional. Kini impian itu semakin nyata dengan digelarnya sepakbola tingkat AFC di Stadion Mandala.
"Saya kira, semua fasilitas sudah lengkap dan pertandingan sepakbola bisa dimainkan," papar Jansen Monim, Kepala Dinas PU Provinsi Papua. Dia menambahkan, stadion ini menjadi kebanggaan dan milik semua masyarakat di Tanah Papua, baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat.
Dia juga mengaku senang jika seluruh pekerjaan renovasi Stadion Mandala bisa rampung lebih cepat sesuai waktu yang ditentukan. Giant screen sendiri diberi waktu sampai tanggal 7 April, tetapi bisa selesai pada 31 Maret. Tepat pada 3 April lalu, saat Persipura U-21 melawan Persiwa U-21 sudah dilakukan ujicoba giant screen oleh teknisi asal China.
Stadion Mandala sendiri sejak zaman Belanda disebut Lapangan Sepakbola Dok V dan sangat jarang dipakai untuk pertandingan dan kompetisi. Saat itu, kompetisi sepakbola Liga Hollandia Bond lebih banyak menggunakan Lapangan Bergendal atau Lapangan Argapura milik klub PSK Kajoe Pulau. Lapangan Hollandia Binnen sekarang disebut Lapangan Trikora.
Lapangan Mandala waktu itu berfungsi ganda, terkadang dipakai untuk Lapangan Upacara Bendera, atau mungkin pula untuk ibadah syukur termasuk Kebhaktian Kebangunan Rohani (KKR). Bahkan, saat masih dalam renovasi, baru-baru ini dipakai pula untuk ibadah syukur Hari Injil Masuk ke Tanah Papua 5 Februari 2011.
Sekitar tahun 1950 hingga memasuki awal 1960-an, di Kota Hollandia, kini Kota Jayapura, terdapat dua perserikatan atau liga sepakbola. Pertama yang disebut Voetbalbond Hollandia en Omstreken (VHO) atau Perserikatan Sepakbola Hollandia sekitarnya. Kedua disebut Voetbal Bond Hollandia (VBH).
Pemain-pemain VHO umumnya orang-orang Belanda atau orang-orang Asia asal Hindia Belanda seperti dari Maluku Selatan. Sedangkan klub VBH lebih banyak didukung oleh kesebelasan-kesebelasan orang Papua dari Hollandia sekitarnya. Memang tidak ada garis pembatas yang jelas terhadap asal usul pemain dalam kedua liga tersebut di atas. Ada pula pemain Papua yang bermain dalam Liga VHO dan ada pemain Belanda juga yang bermain di Liga VBH.
Klub-klub liga ini bermain pada lima lapangan sepakbola di Hollandia, sekarang Kota Jayapura, antara lain: Pertama, Lapangan Berg en Dal, yang dikelola keluarga Strijder, sekarang Lapangan Argapura milik klub Pesatuan Sepakbola Kajoe Pulo (PSK). Kedua, Lapangan Hamadi, sekarang milik klub sepakbola Hamadi Putra. Ketiga, Lapangan Kotabaru atau Hollandia Binnen, sekarang Abepura atau Lapangan Trikora milik Pemerintah Kota(Pemkot) Jayapura. Keempat, Lapangan Sentani, dipakai untuk memutar roda kompetisi antar Kampung di wilayah Danau Sentani. Kelima, Lapangan Dok V yang sekarang dikenal Stadion Mandala Jayapura markas besar Persipura Jayapura dan Cendrawasih Papua FC.(sumber)
"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua, khususnya Dinas Pekerjaan Uumum karena sudah menjawab kerinduan masyarakat pecinta bola untuk melengkapi kekurangan di Stadion Mandala," papar Tommy seraya menambahkan, sedikitnya pihak Panpel sudah mencetak sebanyak 22.222 lembar tiket jelang laga Chonbury melawan Persipura nanti. Bahkan, Persipuramania di Timika yang berjuluk The Karakas<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=727911?area=2l&pos=2&ord=727911"></script>
sebanyak 140 orang akan datang ke Jayapura untuk memberikan dukungan bagi klub bertajuk Mutiara Hitam ini.
Dengan lolosnya Persipura ke Liga Champion Asia (LCA) 2009/10, Pemerintah Provinsi Papua merasa perlu merenovasi kembali Stadion Mandala guna dipakai dalam ajang sepakbola Internasional. Kini impian itu semakin nyata dengan digelarnya sepakbola tingkat AFC di Stadion Mandala.
"Saya kira, semua fasilitas sudah lengkap dan pertandingan sepakbola bisa dimainkan," papar Jansen Monim, Kepala Dinas PU Provinsi Papua. Dia menambahkan, stadion ini menjadi kebanggaan dan milik semua masyarakat di Tanah Papua, baik di Provinsi Papua maupun Papua Barat.
Dia juga mengaku senang jika seluruh pekerjaan renovasi Stadion Mandala bisa rampung lebih cepat sesuai waktu yang ditentukan. Giant screen sendiri diberi waktu sampai tanggal 7 April, tetapi bisa selesai pada 31 Maret. Tepat pada 3 April lalu, saat Persipura U-21 melawan Persiwa U-21 sudah dilakukan ujicoba giant screen oleh teknisi asal China.
Stadion Mandala sendiri sejak zaman Belanda disebut Lapangan Sepakbola Dok V dan sangat jarang dipakai untuk pertandingan dan kompetisi. Saat itu, kompetisi sepakbola Liga Hollandia Bond lebih banyak menggunakan Lapangan Bergendal atau Lapangan Argapura milik klub PSK Kajoe Pulau. Lapangan Hollandia Binnen sekarang disebut Lapangan Trikora.
Lapangan Mandala waktu itu berfungsi ganda, terkadang dipakai untuk Lapangan Upacara Bendera, atau mungkin pula untuk ibadah syukur termasuk Kebhaktian Kebangunan Rohani (KKR). Bahkan, saat masih dalam renovasi, baru-baru ini dipakai pula untuk ibadah syukur Hari Injil Masuk ke Tanah Papua 5 Februari 2011.
Sekitar tahun 1950 hingga memasuki awal 1960-an, di Kota Hollandia, kini Kota Jayapura, terdapat dua perserikatan atau liga sepakbola. Pertama yang disebut Voetbalbond Hollandia en Omstreken (VHO) atau Perserikatan Sepakbola Hollandia sekitarnya. Kedua disebut Voetbal Bond Hollandia (VBH).
Pemain-pemain VHO umumnya orang-orang Belanda atau orang-orang Asia asal Hindia Belanda seperti dari Maluku Selatan. Sedangkan klub VBH lebih banyak didukung oleh kesebelasan-kesebelasan orang Papua dari Hollandia sekitarnya. Memang tidak ada garis pembatas yang jelas terhadap asal usul pemain dalam kedua liga tersebut di atas. Ada pula pemain Papua yang bermain dalam Liga VHO dan ada pemain Belanda juga yang bermain di Liga VBH.
Klub-klub liga ini bermain pada lima lapangan sepakbola di Hollandia, sekarang Kota Jayapura, antara lain: Pertama, Lapangan Berg en Dal, yang dikelola keluarga Strijder, sekarang Lapangan Argapura milik klub Pesatuan Sepakbola Kajoe Pulo (PSK). Kedua, Lapangan Hamadi, sekarang milik klub sepakbola Hamadi Putra. Ketiga, Lapangan Kotabaru atau Hollandia Binnen, sekarang Abepura atau Lapangan Trikora milik Pemerintah Kota(Pemkot) Jayapura. Keempat, Lapangan Sentani, dipakai untuk memutar roda kompetisi antar Kampung di wilayah Danau Sentani. Kelima, Lapangan Dok V yang sekarang dikenal Stadion Mandala Jayapura markas besar Persipura Jayapura dan Cendrawasih Papua FC.(sumber)
Label:
Stadion Baru Indonesia
Previous Article
Responses
0 Respones to "Stadion Mandala Sudah Siap 100 Persen"
Posting Komentar